Total visitors

Kamis, 24 Agustus 2017

Sekilas Tentang INS Kayutanam

INS Kayutanam

INS Kayutanam yang merupakan kependekan dari Institut Nasional Sjafei Kayutanam (sebelumnya Indonesische Nederland School) atau disebut juga Ruang Pendidik INS Kayutanam adalah suatu lembaga pendidikan menengah swasta yang bercorak khusus, yang didirikan di Kayutanam, Padang PariamanSumatera Barat pada 31 Oktober 1926 oleh Muhammad Sjafei, seorang tokoh pendidikan nasional yang pernah dipercaya menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang ketiga setelah Ki Hadjar Dewantara dan Todung Sutan Gunung Mulia dalam Kabinet Sjahrir II.


Pada awal pendiriannya, INS Kayutanam hanya menyewa rumah penduduk denga jumlah siswwa awal sebanyak 79 orang dengan pengantar bahasa Indonesia. Pada tahun 1939 lembaga ini telah membangun gedung sekolah lengkap dengan asrama dan perumahan guru. Biaya operasional INS ini diperoleh dari hasil penjualan kerajinan para siswa dan kraetivitas lainnya, seperti menggelar pertunjukkan. Lembaga ini tidak mau menerima subsidi dari manapun, termasuk dari pemerintah Belanda. Pada masa PD II pecah, INS Kayutanam diduduki paksa oleh Belanda sehingga proses pendidikan terhenti. Setelah Jepang menang, pada 1942 INS berubah nama menjadi Indonesische Nippon School. Di zaman ini proses belajar-mengajar merosot karena kesulitan mendapatkan alat-alat pembelajaran.


Pada zaman perang merebut kemerdekaan, INS ditutup. Selanjutnya pemerintah mendirikan Sekolah Guru Bantu (SGB) yang kemudian diserahkan sepenuhnya kepada Mohammad Sjafei. Dalam perkembangan selanjutnya, INS Kayutanam memiliki tujuan yang sejalan dengan UU pendidikan No. 20 tahun 2003, pasal 26 yang menyatakan bahwa pendidk dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. Disamping itu INS Kayutanam jiga mempunyai nilai-nilai, yaitu:
  • Menyosialisasikan konsep dan nilai INS kepada kepala dinas, pengawas, kepala sekolah dan guru;
  • Mengadakan diklat untuk para guru;
  • Mengadakan sekolah percobaan yang melaksanakan nilai-nilai INS Kayutanam;
Saat ini INS Kayutanam telah mempunyai lahan seluas 18 hektare. Sepanjang usianya, INS Kayutanam telah melahirkan banyak alumni yang berperan besar dalam kehidupan masyarakat dan dikemudian hari menjadi tokoh-tokoh yang dikenal masyarakat luas. Beberapa orang tokoh yang pernah menjalani pendidikan di INS Kayutanam, diantaranya:
  • Djanamar Adjam, aktivis Pemuda Islam pada masa perjuangan kemerdekaan, diplomat Indonesia
  • Mara Karma, pelukis, wartawan, pengarang dan kritikus senirupa Indonesia







sumber :            https://id.wikipedia.org/wiki/INS_Kayutanam                                                                              http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/INS_Kayutanam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar